- the hiddenleaf shinobies -

we ain't naruto fans club. we're just inspired by konoha-gakure managemen system. we use it to develop the basic sci-tech education for children. and here it is one of our communication channel ... welcome #:)

Sunday, March 04, 2007

journal 24 juli 2005 di Natsuko Shioya

Journal tanggal 24 juli 2005 di Natsuko Shioya

Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sepertinya daripada jurnal, tulisanku berikut lebih condong ke diari ;p

Ahad pagi, 24 Juli 2005 jam 07.20-an aku sampe Natsuko setelah mengambil 60 batang pohon untuk miniatur dan 10 buah canister buat pos “Kebun Bunga”. Aku kira aku yang paling pagi. Tapi ternyata Vina dan Riska dah sibuk nata “Rumah Gelap”. Selanjutnya aku nggak inget urutan datangnya .. tapi yang jelas Tejo datang terakhir heheheh.

Pagi itu aku bener-bener excite sampe nggak sarapan, nggak mandi dan semalem nyaris nggak tidur ngerjain “kunang-kunang” di dalam toples. Itu aja pagi-pagi masih harus nguthek-uthek limit switch. Seingetku pagi itu aku begitu overwhelmed, berputar-putar dan meyakinkan diriku sendiri kalo’ semuanya akan berjalan lancar dan menyenangkan buat anak-anak peserta “Magical Journey” hari itu. Bikin denah dan session plan buat diterangin ke mbak-mbak-nya Natsuko, nge-set “hutan gelap yang panjang”, dan pernik-pernik kecil yang aku udah lupa.

And then .. 09.30-an everything went well. Kecuali … pos “Negeri Dongeng” yang dipegang mbak-mbak-nya Natsuko menurutku agak melenceng dari tema “Magic”. Mungkin aku (yang technically jadi Sie Acara) perlu kasih masukan dikit ke mbak-mbak-nya.

Dari evaluasi temen-temen, yang paling bermasalah adalah TIMING. Yeah .. bisa dipahami soalnya emang ini baru kali pertama hiddenleaf bikin rotating class begini. Belum lagi aku nggak bisa bayangi how boring you were gals ! heheh. Trus “Rumah Gelap” yang dipegang Vina ama Ayu’ cukup sukses. Menurutku faktor utamanya karena LoE dari bahan-bahan di situ memang tinggi. Cuma kita nyetting materi “cahaya”-nya kurang tepat karena anak-anak yang rata-rata usianya SD kelas 2 masih nggak begitu paham ama materi itu. Sebagai evaluasi, lain kali mungkin daripada membahas materi teknis lebih baik kita membungkus materi “cahaya” itu dengan cerita. I think it would be very excited, the combination of story telling and science. “Kebun Bunga” … aku nggak begitu mengamati pos ini tapi aku appreciate banget atas improvisasi Riska dan Tanti yang bikin display menarik plus nge-set penekanan materi ke pengenalan bahan-bahan household. Satu hal yang perlu dicatat dari sini adalah : “semakin banyak kesempatan partisipasi, semakin excite peserta sesi”. And last one .. “Air Terjun”. Dari dua observer (Rieska ama mBak Ifta) semuanya memuji pos ini. Menurutku sebenernya materinya sederhana dan awam, tapi LoE-nya jadi tinggi karena itu “miniatur”. Anak-anak selalu suka miniatur (sepertinya aku sendiri juga masih suka heheheh). Coba sebelum acara, miniatur itu kita sembunyikan dulu dan baru dikeluarkan di detik-detik terakhir, tepat setelah kita kenalan dan menempati pos masing-masing, pasti anak-anak lebih excite dan bertanya apa ini apa itu. Lagian miniatur itu biasanya bisa well-prepared sebelumnya. Ada catatan juga dari pos ini : “DIBISIKIN*”. Anak-anak seumuran kelas 2 SD suka hal-hal kecil dan apa yang orang dewasa bilang “bodoh” seperti itu. (seperti salam “A-oo selamat pagi .. “). Oiya .. satu lagi : What a great picture taking from Tejo.

Another detail can be seen at pictures folder.

Jam 12 siang acaranya dah berakhir. Aku exhausted walopun nggak ngisi dan cuma duduk di depan laptop ( tapi kok aku ngerasa, that’s what a chief officer should do ya?). Mungkin karena overwhelmed sepagian dan seharian sebelumnya. Dah gitu aku seneng banget dapet CP-nya BOBO. mBayangin hal besar apa yang selanjutnya bisa kita lakukan bikin aku cuma bisa terduduk di pojokan Natsuko …

© konohaburningphoenix

*. Detail tanya Abi ama Gholib


0 Comments:

Post a Comment

<< Home