- the hiddenleaf shinobies -

we ain't naruto fans club. we're just inspired by konoha-gakure managemen system. we use it to develop the basic sci-tech education for children. and here it is one of our communication channel ... welcome #:)

Wednesday, February 28, 2007

journal 29 juni 2006 kkn salakan banguntapan bantul

Gholib’s Journal 29 juni 2006
Salakan II Mertosanan Wetan Potorono Banguntapan Bantul-bantu anak KKN-masuk JogjaTV

INI JOURNAL BRO !!!

BAGIAN G’PENTING :
Pagi itu aku bangun jam 5 pagi. Lalu aku mandi. Grrrrrr duingin ne cah !! Yah..g’ papa da. Dingin2 demi…jogja TV. (he..he..he.) Beberapa proses pagi hari telah aku lalui. Termasuk yang satu itu. Akhirnya aku bersiap mancal starter motor bebek item. Saat mulai memakai helm…aku dah merasakan aroma track2 yang akan aku lalui. Tikungan2 tajam. Dan ……lampu hijau menyala. Ku pacu motor itu. Samping kiri dibayangi oleh Capirosi, samping kanan dibayangi Max Biagi. Tetap saja konsisten pada laju yang telah tercapai. Tikungan samsat berhasil dilalui. Di depan masih terdapat beberapa motor yang masih sengit bertarung di last lap ini. Jalan lurus terpancang di depan mata. Tugu telah berlalu. Capirosi masih berusaha menyalip. Tak mau kalah, Max Biagi yang kabarnya telah pensiun tartantang juga oleh tantangan Capirosi itu. Mereka bertukar posisi dan akan mengimpit pembalap tangguh ini, Gholib pendatang baru dari Jogja. Capirosi hampir melampaui batas slebor depan motor ku dari sisi kanan.sedangkan Si Tua Biagi hampir meninggalkan ekornya di depan mataku. Aku tetap malaju dan semakin melaju di track lurus itu. Beberapa hambatan akhirnya menahan mereka untuk tetap pada posisi awal. Tapi, mereka berdua terasa semakin sengit saja. Dan anehnya mereka memutuskan untuk suit. Tapi sayang, entah karena sebab apa mereka bertengkar sendiri. Aku belum lega. Valentino Rossi masih mengejekku. Menantangku pastinya. Ia berhasil melewati tikungan dan lenyap dari pandang ku. Aku berusaha mengejarnya. Tikungan demi tikungan telah dilalui. Akhirnya aku berhasil membayangi motor The Doctor itu. Roda depan hampir menyerempet knalpotnya. Track lurus kembali ada. Ini kesempatan terakhirku menuju puncak podium. Kanal gas kuputar 360 derajat hingga memasuki top gear. Rossi 46 semakin dekat saja. Roda depan telah memasuki setengah badan motornya. Garis Finish mulai terlihat. Tampaknya ia g’ mau melepaskan aku begitu saja. Kami sempat adu spidometer. Adu syaraf. Adu mulut. Adu jangkrik. Adu ayam. Adu makan soto. Akhirnya ia menawarkan suit. Tapi dengan tegas aku menolaknya. Stang kami mulai sejajar. Garis hitam putih tinggal beberapa detik lagi. Aroma kemenangan ada di depan hidung bersiap2 menusuk paru2. Getar motorku semakin terasa. Suara bising mesin motornya terdengar keras. Pencatatan waktu telah berjalan 10’:36’’. Dengan beberapa trik khusus….aku missed call. Konsentrasinya mulai buyar dan akhirnya……Valentino Rossi berhasil membobol gawang German sehingga kedudukan menjadi 2-0 untuk Italy. ( Lho?????).

BAGIAN SEMI PENTING.
Akhirnya aku sampai juga di D-6. Masih sepi. Aku kira aku terlambat. Jam tanganku menunjukkan pukul 6:37:15. Karena masih sepi, aku sms C.E.O., M’ Arkha, dengan HP yang sama saat melakukan trik kepada Valentino Rossi. Beberapa saat kemudian, bravo roda empatnya nongol juga. Disusul Vina,kemudian M’Abi. Kami berempat sudah siap take off. Namun karena solidaritas kami, kami masih manunggu pembawalap terakhir yang terdaftar dalam team kami,The Fantastic Five. Dan beberapa menit kemudian beliau datang. M’Tejo. Berangkat juga akhirnya. Dalam mobil itu, suasana sedikit tegang. Pekerjaan ku masih ada yang belum kelar. So, aku menyempatkan memotong sedotan putih kecil dan 10 balon, untuk serunai. Akhirnya, kami sampai juga di lokasi.

BAGIAN SEMI AGAK PENTING SEDIKIT WAJIB DIBACA.
Setelah sampai,,kami melakukan sedikit koordinasi dengan para mahasiswa yang sedang KKN, mereka yang menyewa kami. The Hiddenleaf Shinobies.

Ada sedikit perbedaan dalam pengaturan lapangan. Menurut kami, kelas 1,2,3 dijadikan dalam satu kelompok,kelompok I, karena batas umur mereka masih dalam masa bermain, sehingga kami menyuguhkan permainan buble dan serunai yang intinya hanya mengajak bermain sambil belajar. Sedangkan kelas 4 dan 5 dalam kelompok berikutnya, kelompok II, karena batasan umurnya sudah dapat berfikir secara ilmiah, sehingga kami menyuguhkan permainan waterboom,indicator asam basa dengan kulit pohon mangga, dan coloring the fire, yang intinya mengajak mereka belajar sambil bermain. Namun, pendapat mereka berlaianan karena ternyata kelas 2 g’ mau campur dengan kelas 3, dan kelas 4 g’ mau campur sama kelas 6. Tapi, dengan sedikit koordinasi ulang, akhirnya penempatan anak sesuai dengan prediksi dan rencana awal kami.

Kami sempat bingung untuk memulai acara. Ada yang berpendapat agar menunggu pihak Jogja TV. Namun selak terjadi Chaos, kelompok II memulai permainannya dulu. Kelompok I tetap menunggu. Saat itu mereka menunggu sambil mengambar. Beberapa menit kemudian, saya ( Gholib) dan M’ Tejo memulai acara. Saya memulai introduction. Sebelum masuk ke materi, yaitu buble dan serunai, kami mencoba melakukan simulasi hujan seperti materinya P’Agung. Kami megumpulkan 5 anak untuk berdiri di tengah. Kemudian mereka dikelilingi oleh beberapa anak dan temen2 KKN. Tapi aku lupa urutannya. Ya…asal jalan lah. Dari menjentikkan jari,tepuk2,dst. Teknis pelaksanaan untuk simulasi hujan tersebut kurang begitu sukses karena kurang siapnya pemateri ( aku lupa urutannya sori..) dan instruksi dari pemateri kurang begitu terlaksana (harusnya bergantian, tapi kalo’ salah satu ganti gerak,yang lain ikut gerak tanpa disuruh, y…jadi agak kacau,kurang terkoordinir.). Sampai-sampai simulasi tersebut dilakukan 2 kali dengan pemateri kali keduanya adalah M’ Abi.

Setelah itu, kami baru masuk ke materi buble. Aku lupa mengadakan kontrak belajar ke mereka. Awalnya, kami membagi 6 gelas plastik ke anak2, dengan 2 gelas untuk 1 kelas. Selanjutnya kami membagi 6 canister yang telah saya isi dengan sabun Yuri, dengan pembagian yang sama, yaitu 2 canister untuk 1 kelas. Trus, aku menyuruh perwakilan dari anak2 untuk mengisi gelas sampai setengahnya dan kemudian melarutkan sabun dengan menuangkan sabun dari canister, kemudian mengaduknya dengan sedotan bubble. Selanjutnya kami membagi kertas potongan ke mereka dengan cara distribusi, yaitu anak2 ikut membagi ke temen2 mereka. Aku dibantu ama M’Tejo, temen2 KKN,dan Bu Guru dalam pembuatan Cone-nya. Trus gunting2.

Habis itu, mereka kami suruh membuat buble sendiri sampai berhasil lepas dari cone-nya. Ada yang berhasil ada yang tidak. Kami biarkan sampai mereka cukup puas melakukannya. Tapi ada yang mainan sendiri dengan meniup gelas yang ada sabunnya dengan sedotan bauble. Ya…kacau sekali ( itu akibat g’ ada kontrak belajarnya). Terus, aku dan Vina mulai nunjukin buble yang dapat mantul2 di atas minyak. Anak2 dan yang KKN juga heran,kok bias ya ? Anak2 mulai tertarik dengan keanehan itu. Seingatku….saat itu Jogja TV mulai masuk ke tenda kami, dan mulai melakukan peliputan2. aku memang sengaja agak delay agar Jogja TV dapat ngliput banyak. Y…sekalian sedikit nampang he..he..he… Selanjutnya, kami menawarkan kompetisi ke mereka ( anak2), yaitu banyak2-an mantulin buble. kami membagi mereka dalam 3 kelompok, tiap kelas 1 kelompok yang terdiri dari 2 orang( satu yang niup, lainnya mentulin). Kami suruh mereka hompimpa dan suit untuk menentukan urutan niup buble (supaya mudah mengamati). Saat anak2 eksekusi, ternyata kurang begitu sukses. Baublenya langsung nempel dengan minyak. Akhirnya, kompetisinya diganti dengan banyak-an niup buble. buble yang dihitung yang berhasil lepas dari cone-nya tanpa pecah. Anak kelas satu berhasil niup 17,kelas dua 17 juga, kelas tiga 20. So yang menang anak kelas 3. Mereka minta hadiah yang seperti mainan anak kelas 4, yaitu water boom. Kamudian,istirahat.

Saat istirahat, aku minta tolong Vina ngambil 3 paket waterboom yang sepet dibawa buat hadiah2. Tapi katanya Vina dah habis semua, kepake di kelas 4&5.( ternyata yang dimaksud Vina adalah canister buat demo di kelas 4&5. Padahal maksudku paket mainan yang siap jual itu. Tapi persediaan Canister dan asam- basa masih banyak. So, g’ jadi masalah.)

Habis istirahat, kami dibantu yang KKN menempatkan anak2 di tempat terbuka. Lalu, kami membagikan canister,balon,karet gelang ke anak2. Tentunya dengan bantuan yg KKN. Wah….ramai, kacau, dan brutal sekali. Anak2 dah ada yang ngrebut2 canister,balon,dsb. Sehingga, kami perlu mengamankan barang2 itu. Akhirnya, kami koordinasi ma anak2 KKN. Kami membentuk kelompok2 kecil beranggotakan 5-10 anak. Anak2 KKN sebagai instruktur. Nanti saya tinggal mengawasi mereka dan membantu mereka merakit serunai. Ya…lumrah, ada yang berhasil bunyi, ada yang g’ bunyi. Yang g’ bisa bunyi, masalahnya adalah, lubang bawah terlalu besar sehingga angin dah keluar sebelum menggetarkan selaput balon. ( ngepasin agar lubangnya presisi emang susah. Aku mpe’ batuk2 dan sedikit mabuk cz nghirup banyak asap karbon dari penyolderan canister.). Solusinya, pake sumpel biar seret. Kalo’ g’, ya…sedotan bublenya di geser2 sedemikian sehingga berhasil bunyi.

Di tengah2 seperti itu, Jogja TV kembali ngliput dan sedikit melakukan wawancara dengan ku. Yang Jogja TV tanyakan ya..seputar serunai dan sedikit mengenai permainan buble.

Karena anak2 kelas 4&5 dah selesai dan materi dari kami dah habis, kami segera menutup acara dengan masih menyisakan sedikit keributan dan suara2 toat-toet yang ramai tapi menyenangkan. Habis itu, mereka buabar masing2. oh ya, sebelum bubar pasar, kami memberikan 2 canister lengkap dengan asam-basa ke 2 anak dari kelas 3 yang tadi memenangkan kompetisi buble.

BAGIAN YANG PENTING BANGET & PERLU DIBACA
Acara hari itu SUKSES BESAAAAR !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Aku cape’ banget………


0 Comments:

Post a Comment

<< Home