- the hiddenleaf shinobies -

we ain't naruto fans club. we're just inspired by konoha-gakure managemen system. we use it to develop the basic sci-tech education for children. and here it is one of our communication channel ... welcome #:)

Friday, December 08, 2006

Journalnya Gholib D6, jogja TV

Assalamu'alaykum.
Aku nulis langsung di blog aja ya.
Di blog g ada attach ya ? Aku ga tau.
Kan aku biasanya kalo' nulis banyak biasanya di word dulu trus di attach di email gitu...so ngenetnya ga perlu lama.
Tapi gpp, lha wong aku sekarang juga gratisan di KMTE.

Mulai...
Sabtu, 24 November 2006, saat rapat rutin biasa...dan tanpa Vina...ada sms dari Vina bahwa M' Paskal dari Jogja TV mo ngliput Hiddenleaf. Kami kenal M' Paskal sejak saat ngisi demosains program KKN gempa di Potorono, Banguntapan, Bantul. Mereka mo ngliput hari Senin, 26 November 2006. Berita itu langsung membuyarkan konsentrasi rapat sekaligus membuyarkan agenda rapat. M' Arkha lsngsung contack ke M'Paskal. Minta convirmasi fan info2 lain.
Habis itu, kami langsung bahas persiapan syuting liputan hari Senin. Mulai dari mikirin experiment apa aja yang bakalan ditunjukin, siapa aja yang bisa ikut, dan seting tempat biar keliatan rapi. Akhirnya kami mengeluarkan 5 buah original jutsu, yaitu : flying fire, exploding bubble,indikator dari bunga tapak dara, balon jet, liquid rainbow, dan ditambah 2 experiment ekxtra : indikator dari kunyit dan kulit pohon mangga dan water boom. Selain itu, kami juga bahas drescode. Akhirnya sepakat pake atas biru, bawah item.

Hari minggu, 25 November 2006, kami mulai mempersiapkan bahan2 percobaan yang akan di liput sekalius merapikan tempat. Yang bisa datang hari itu adalah M'arkha, Gholib, M'Abi, dan Ucup. Gholib, M'Arkha dan Ucup datengnya dari pagi jam 10-an. M' Abi nyusul dateng jm 12-an. Akhirnya persiapan berakhir jam 3 sore.

Senin, 26 November 2006.
Jam 9 pagi aku dah sampai d D6. M'arkha belum dateng. Tak lama kemudian, M' Abi dateng. Kami berdua masuk D6 tanpa M'Arkha. Kmudian aku pamit ke kampus bentar nyari master praktikum eldas. Di kampus ternyata g langsung dapet, so agak lama.
Jam 10 pagi aku mpe' D6 lagi. G lama kemudian, mobil crew JogjaTv nongol. Ada M'Paskal, 2 cameraman, dan 1 driver. Nama yang aku tau cuma M'Paskal.
Crew JogjaTV disambut sama M'Arkha, kemudian mereka berbincang2 di ruang tamu depan. beberapa menit kemudian, Riska datang, Ucup datang, M'Tejo datang, dan Ayu' datang.

sekitar setengah jam kemudian, kami diminta untuk beradegan rapat rutin yang penuh dengan diskusi. Kami beradegan membahas dan berdiskusi tentang penemuan balon jet.

Lalu Tnti datang.....

Awalnya M'Arkha melontarkan ide dan latar belakang munculnya balon jet. Pada awalnya experiment itu belum dikasih nama. Terus, M'arkha presentasi tentang idenya dengan whiteboard kecil dan boardmarker seperti biasa. m'Abi mengetik hasil rapat dengan laptop 90 annya seperti biasa juga. Kami memang dituntut untuk berlagak seperti rapat rutin biasanya.
Setelah berdiskusi, akhirnya sruktur balon jet ketemu juga dan Ucup memeragakan penerbangan balon jet di taman depan teras D6. balon jetnya.....terbang....

Experiment kedua adalah Flying Fire. Kami mencari tempat yang sedikit gelap dan terhiondar dari hembusan angin. So kami menuju ruang makan yang letaknya agak ke dalam. Setelah semua gorden jendela dan pintu ditutup, Aku (Gholib) sebagai teknisi Flying Fire-nya dan M'Abi sebagai penjelasnya, mulia beraksi. Sesuai alur sejarah penemuan nya, saya mulai menyalakan lilin berdiri ( sebagai lilin 1) sebagai suplay udara panas. Kemudian dengan tangan kanan mulai mencari posisi lilin 2 yang saya pegang dengan tangan kanan tersebut agar terbentuk Flying Fire. Dan...terbentuklah.....zup..wush..terbang. Kemudian lilin 1 diganti dengan bunsen ala Hiddenleaf yang terbuat dari botol bekas ya..mirip bom molotov gitu..tapi aman kok.
Dengan bunsen, Flying Fire nudah terbentuk. Kamudian rasa main2 lilin muncul saat itu. Aku pengen nangkep 'flying fire' untuk nyalain lilin lain ( sebagai lilin 3) yang aku pegang di tangan kiri dan aku posisikan diatas lilin 2. Wah..tapi hal itu benar2 spontan tanpa latihan....so uangel tenan......dan gagal nangkepnya.

Experiment ketiga adalah indikator dari bunga tapakdara. Experiment ini teknisinya adalah M'Abi dengan penjelasan percobaan Tanti. Percobaan ini beertempat di ruang tengah, ruang yang biasa untuk rapat. M'Abi mulai memasukkan bunga2 tapakdara ke sebuahtabiung reaksi. Kemudian tabung diisi air secukupnya. Lalu M'Abi' nyala'in bunsen yang mirip molotov tersebut. Khusus liputan ini, kami mempersiapkan 2 buah bunsen. secara simultan, Tanti menjelaskan apa yang sedang dilakukan M'Abi. Setelah itu, M'Abi merebus bunga tersebut agar zat antitosinnya ( bener g ??) terlarut. Tanda bahwa zat tersebut telah larut, warna mahkota bunga tidak lgi merah muda, namun putih pucat, dan larutan rebusan itu sebagai indikator bewarna hijau mudaaa banget. Kemudian M'Abi menyiapkan larutan asam dan basa untuk di tes. Indikator + basa jadi kuning spoongebob. Indikator + asam jadi pink patrick. Oh ya..tadi haijaunya hijau squidword.

Experiment keempat adalah exploding bubble. M'Tejo dan M'Abi sebagai teknisi, aku sebgai penjelas. Sembari menerangkan exploding bubble, M'Tejo memperagakan apa yang saya omongkan. Isi bensin pada tanki alat peraga, celupkan corong alat peraga ke larutan sabun yang telah disiapkan, lalu tiup. Namun.....gagal. Tidak terbentuk bubbble. Coba lagi..gagal lagi...... Lagi2 dicoba, lagi2 gagal. Hal ini membuat team JogjaTV penesaran dan meminta saya menjelaskan kenapa kok g berhasil. Kemudian di coba ulang dengan larutan sabun yang baru dan bensin yang baru juga. Testing awal tidak diliput. Celup.....tiup...dan............bwuzhhh....Exploding Bubble. Para crew JogjaTV cuma bisa menganga...nocomment seketika....(hahahaha...sakakmat! Kena kau!!). Berhasil dan...lega.

Experiment kelima adalah Liquid Rainbow. Riska sebagai Teknisi dan Ayu' sebagai asisten. Risaka mulai mempraktikkan pemuatan liquid rainbow sambil menjelaskan apa yang sedang dilakukannya. Ayu' membantu prosesi itu. Mulai dari menyiapkan 4 gelas plastik, nuangain gula dengan jumlah yang berbeda tiap gelas, nglarutin gula tersebut dengan air, kasih pewarna makanan yang berbeda tiap gelas. Kami menggunakan 4 warna untuk membuat pelangi, yaitu merah, kuning, biru, ungu. Larutan warna itu mulai dituangkan ke tabung reaksi....dan terbentuklah liquid rainbow.

Experiment tambahan selanjutnya adalah indikator dari kunyit dan kulit pohon manggga sebagai indikator komplementer. Indikator krna asam tidak berubah warna, tapi kena basa kuning menjadi hitam. Sedangkan indikator dari kulit pohin mangga, kena basa tidak ada reaksi, kena asam larutan indikator yang awalnya bewarna kuning keruh menjadi jernih. Dalam percobaan ini, M'Arkha sebagai teknisi seka;igus penjelas. M'Arkha mulai menerangkan istilah indikator komplementer dan sejarah penemuan indikator itu. Setelah itu, M'Arkha mulai mempersiapkan 4 tabung reaksi uji yang diisi larutan asam sitrat sebagai larutan asam, dan larutan NaOH sebahgai laritan basa kuat. Awalnya sedikit gagal karena basanya ternyata buakan NaOH, namun Sodium Bikarbonat alias sodakue. Setelah basanya diganti dengan NaOH, semuanya berhasil....lega..

Experiment extra yang terakhir adlah waterboom. Kami akan memperagakan proses pembuatan waterboom dan menerbangkannya secara bersamaan. Setiap anak Hiddenleaf membawa satu canister. Kami muali meramu asam dan basa sebagai 'bahan bakar'. Asam dari asam sitrat, basanya dari sodakue. Setelah meramu bahan bakar, kami secara bergantian megusi water boom kami dengan bahan bakar tersebut. Kamudian akami siap meledakkannya. Aba2 CEO" Satu.......Dua......Tiga..........gagal....." Ternyata asam dan basanya telah kadaluarsa.
Akhirnya kami mengganti adonan asam basa dengan asam basa yang baru. Kami ulangi prosesnya..dan Duar..Duar...Duar...waterboom kami meledak bergantian secara sporadis. Sangat Menkjubjkan. Percobaan peledakan water boom secara masal baru kali pertama itu dilakukan oleh kami.

Pada akhirnya.......semua sukses !!!!
Menyenangkan.....yang melelahkan !!!!!


-Gholib-

0 Comments:

Post a Comment

<< Home