- the hiddenleaf shinobies -

we ain't naruto fans club. we're just inspired by konoha-gakure managemen system. we use it to develop the basic sci-tech education for children. and here it is one of our communication channel ... welcome #:)

Wednesday, February 28, 2007

journal 21 desember 2005 bukit pathuk GK

Sabtu 21 desember 2005
Hiddenleaf refreshing
bukit pathuk gunung kidul and bunga di tepi hutan pinus (O_o)

athrain sky journal

assalamualaikum wr wb
liburan! Yup, setelah cape 3 minggu ujian (kecuali tanti…) akhirnya anak2 hiddenleaf bisa dolan dolan juga. Agak tertunda sih, aslinya kan yang ngasih tau mas ark yang habis *tuttt* di bukit pathuk, njuk vina ngajakin kita2 ke sana buat taun baruan. Well, ya gimana gitu loh… aku sendiri dah ada rencana bakar roti bareng ama temen2 kos ku (maksudnya temen ku yang ngekos, bukan aku) jadinya ditunda dan baru bisa kelakon sabtu ini. Itu juga pake mengcancel job ku yang laen (sorry guys, sorry Mr. L, sorry mas N) plus hari itu badanku rada pilek pilek, flu (ngga pake burung) greges greges and tenggorokan sakit, pusing pusing, berkunang kunang (nggak ding) ealah kok ya dipaksain gitu loh? Lha wong demi…kian adanya itu… wis cukup blah blah nya, mari kita mulai journal nya (lho dari tadi belum to?)

jam 08.45
aku mandi dan gosok gigi, tak lupa membantu ibu merapikan tempat tidurku. Njuk tadi sebelum mandi dah sarapan, jadinya tinggal berangkat [flashback malam sabtu jam piro lali] sms dari mas ark, ‘berangkatnya jam 09.30 biar kita nda kepanasan pas nyampe sana’ [flashback selesai]

berangkatlah aku jam 9. nyampe ditempat aku dah liat bravo gede nangkring di d6. njuk pas masuk mas ark nanya ‘liat riska? Tanah yang dia bawa dah nyampe, tapi orangnya mana?’ lha piye to? Masa tanah nya naik motor sendiri? Ngeri tenan to yo? Ah paling njemput vina. Habis itu kita nyiapin sendok (what for?) karena kita mahasiswa, jadi kita modal sendok doing, ngga modal nasi, lauk, sayur, apalagi susu, ya gitu deh… beberapa menit kemudian terdengar suara mesin yang kayaknya dah tua banget, habis keluar dari perpus, bleduken (red=berdebu) dan masih ada gaya disko tahun 70-an gitu. Eh ternyata gholib yang dateng! Njuk habis gholib ada tanti (yang pake rok lagi (nda salah kostum ya? (ah ngga papa! (kok tanda kurung nya kebanyakan ya? (stop!))))) kembali ke tanti, setelah itu riska yang jemput vina dating, dan terakhir tejo. Kita akhir nya take off jam… (ah ngga penting!) pokoke kita menuju ke ayu’ yang mau di pick up, lha bukannya bravo gede tu kijang?
TETOT! DILARANG MENYEBUT MEREK!

Nyampe di rumah ayu jam… (ah lupa…) dan dia dah nungguin kita didepan rumah, kita kemudian pinjam botol (ama isinya lah) buat minum di perjalanan. Dah gitu trus kita bener2 take off ke bukit pathuk gunung kidul GCD FM. Sampe pasar (ah lupa lagi namanya) kita masih adem ayem aja, tapi begitu naik tanjakan2 di (ealah! Lali meneh!) mas ark mulai mengeluarkan wujud aslinya (pembalap gitu loh!) dan aku yang duduk dibelakang (kursi belakang bukan belakang mobil) terpusing pusing, awak juga mulai merasakan yang namanya mabuk darat, encik encik yang dimiddle tidaklah terasa, tapi awak yang di ekor terasa klieng klieng.

Jam… (minum cerebrovot gitu! Biar nda pikun!)
Kita nyampe di bukit yang dimaksud. Dah ada 2 orang yang ihik ihik (laki semua ding!) ama cowok dan cewek yang nanyain kita ‘anak 3B ya?’ gara2nya gholib pake jaket kebanggaan. Njuk itu mereka pergi begitu saja, mungkin dikira kita mo ngusir, padahal emang iya (?) disitu kita menikmati ciptaan Allah yang Maha Kuasa, keindahan yang tiada tara, jogja dari bukit… (hidup hidde… hidup jogja!) yang kita rekam dikit buat kenang kenangan. Abis itu kita nyari bunga bunga yang memang menjadi tujuan kita kesana, ‘memindahkan’ bunga bunga tersebut ke d6 agar kupu kupu tertarik untuk bermain main disana. Dan kita menemukan bunga bunga rumput warna merah dan ungu, yang warna ungu kita simpen sebagian untuk eksperimen. Trus kita juga nemu laba laba yang sedang menggulung mangsanya dengan benang sutra nya, awesome dud!

After that mas ark, gholib, tejo, and tanti mencari bunga lagi di tempat yang agak jauh. Eh ternyata ayu juga kepingin, makanya dia trus ngikut nyari juga, yang stay in the put Cuma aku, vina ama riska. Yang kemudian melahirkan petisi petani dan peternak. Vina mau jadi petani (padahal ngga doyan sayur), aku mau jadi peternak (yang jelas2 doyan daging) pertempuran antara vegetarian (yang nda doyan sayur) dan karnivora berlanjut ampe mas ark dkk balik, dan kita difoto dari posisi yang impossible banget (ngga banget2 ding) dari ujung tebing, dan terima kasih kepada mas ark dengan jiwa seni yang tinggi mau memotret kita2 yang fotogenik ini (artinya dia nda masuk foto).

Setelah menikmati pemandangan yang asoy geboy kita beranjak untuk nyari tempat solat. Dan tersebutlah tempat yang kita cari, berbatu batu dan ada mata airnya, jadi buat wudhu kita nda susah susah amat, itu pun dengan adanya peristiwa penemuan sisa sisa bentuk kehidupan manusia oleh gholib di tempat wudhu nya. Njuk kita nyari sebuah gubuk kecil (harfiah maupun kiasan) buat solat, dan karena ponco yang dibawa cuma satu (yang lain nangkring di motor) kita solatnya gantian. Bar rampung niku njuk vina melaksanakan misi nya sebagai Hiddenleaf Public Services (walaupun dan ganti) dengan berbincang bincang dengan Bu Su(n)mi. kok namanya gitu? Lha wong kita semua salah denger, harusnya bu sumi jadi bu suni, welah kompak tenan, salah satu salah semua. Bincang bincang tersebut menghasilkan setundun besar singkong (m)bantul, 2 jagung rebus dan sebungkus telo godhog (medhok jawane). Lumayan lah, masih mending daripada popcorn bumbu energen (yang ternyata habis juga!). perjalanan kemudian diteruskan menuju…

Bunga di tepi hutan pinus (O_o)

dan ditengah jalan ketika kita melewati hutan pinus yang indah, mas ark menceritakan salah satu cerita paling menghebohkan abad ini, Da Narciss Code (aslinya Da Vinci Code buat yang ga tau)
“alkisah pada suatu hari (awal cerita yang basi banget), ada seorang yang bernama Narsis (it’s the real thing!) hidup dengan jiwa Narcis nya, setiap hari kerjaan nya hanya memandangi danau untuk mengagumi keindahannya. Singkat cerita akhirnya dia mati tenggelam di dasar danau (terlalu singkat!) dan dengan kematiannya, danau yang biasa menjadi cermin Narsis sedih tersedu sedu. Seorang bijak kemudian menanyakan apa sebabnya, apakah karena danau itu menyayangi Narsis yang selalu berada disana siang dan malam? Bukan jawab danau, aku menangisinya karena ketika dia memandangiku, aku bisa mengagumi keindahanku lewat bayangan dari bola matanya”
OMG! Oh my god! Tanti telah mengeluarkan jurus terbaiknya! Narcisus Extremus Complex! As deadly as ever! Tulisan ini dibuat berdasarkan permintaan dari Tanti sendiri untuk diberi judul Bunga di tepi hutan pinus… (O_o)

Dalam perjalanan pulang itu, mas ark membalap mobilnya ampe awak terpusing pusing lagi, dan entah karena panggilan alam ato nyawa ku yang udah tinggal seperempat terpusing pusing di jok belakang, mas ark menghentikan mobilnya tepat di depan warung oce, eh salah, warung eco, mbacanya kebalik. Disana jualan makanan tanpa formalin semua, dan libur cuma jumat tapi kecuali lebaran (njuk ngopo?) kita juga sempet nyicipi (sebenernya lebih tepat ngeroyok) mi nya ayu ama nasi goyeng nya mas ark (minumnya es jeyuk). Setelah kenyang dengan santapan masing masing (terlalu kenyang) akhirnya kita pulang menuju d6, lho ayu gimana? Ya ntar dianter pulang to yo…

Di d6 kita evaluasi bentar untuk menutup acara hari ini dan ada tamu istimewa juga hari itu, pembalap ber jazz merah (jangan zekali kali melupakan zejarah – pidato bung karno) dik nia yang bakalan bikin aku tidak hanya mabuk darat tapi juga mabuk… tenan…

Wis lah begitu kira kira hasil refreshing Hiddenleaf, tanpa pengejaan huruf besar yang benar dan titik koma yang tidak pada tempatnya, saya tutup tulisan ini dengan

Wassalamualaikum wr wb.

Athrain Sky Journal


0 Comments:

Post a Comment

<< Home